Hubungi kami
+86-189 57873009kirimkan email kepada kami
[email protected]Pada tanggal 24 waktu setempat, Presiden AS Trump mengumumkan serangkaian langkah-langkah tarif. Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden AS Trump menandatangani dekrit eksekutif untuk memberlakukan "sanksi tarif" pada negara-negara yang mengimpor minyak Venezuela.
Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa mulai dari 2 April, Amerika Serikat mungkin akan memungut pajak sebesar 25% pada semua barang yang diimpor dari negara mana pun yang secara langsung atau tidak langsung mengimpor minyak dari Venezuela.
Selain itu, Trump juga mengatakan bahwa dia akan mengumumkan tarif tambahan pada mobil, kayu, dan chip dalam beberapa hari ke depan. Ini menunjukkan bahwa dia berencana untuk memberlakukan tarif yang lebih komprehensif di atas tarif "tarif timbal balik" yang akan datang. Namun, beberapa analis percaya bahwa masih ada ketidakpastian tentang apakah tarif-tarif ini akan diterapkan dan bagaimana cara penerapannya.
Perintah tersebut mengizinkan Menteri Luar Negeri AS untuk memutuskan apakah akan memberlakukan tarif 25% pada barang-barang dari negara mana pun yang secara langsung atau tidak langsung mengimpor minyak Venezuela mulai 2 April. Setelah Menteri Luar Negeri memutuskan untuk memberlakukan tarif 25% pada suatu negara, tarif tersebut akan berakhir satu tahun setelah impor terakhir minyak Venezuela oleh negara tersebut, atau pada tanggal lebih awal yang ditentukan setelah konsultasi antara Menteri Perdagangan dan Menteri Luar Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Keamanan Dalam Negeri, dan Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat.
Pada tanggal 24, Presiden AS Trump mengumumkan di media sosial bahwa dia akan memberlakukan tarif 25% pada negara-negara yang membeli minyak dan gas Venezuela, dengan tuduhan bahwa negara Amerika Latin ini penuh dengan "keberanian" terhadap Amerika Serikat.
Trump mengatakan bahwa tarif terkait akan mulai berlaku pada 2 April. Menteri Luar Negeri Venezuela, Hill, mengatakan pada tanggal 24 bahwa langkah AS untuk memberlakukan tarif 25% pada negara-negara yang membeli minyak dan gas dari Venezuela adalah "tidak sah" dan "sekenanya."
Langkah hukuman terbaru Trump mungkin akan memengaruhi negara-negara seperti Tiongkok dan India serta memicu ketidakpastian baru dalam perdagangan global.
Trump memposting di media sosial (Truth Social) bahwa tarif komprehensif 25% terbaru pada negara-negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela akan mulai berlaku pada 2 April. Dia memposting: "Negara mana pun yang membeli minyak atau gas dari Venezuela akan dipaksa membayar tarif 25% kepada Amerika Serikat ketika melakukan perdagangan dengan negara kita."
Mengenai alasan di balik sanksi tarif mendadak ini terhadap Venezuela, Trump menunjukkan dalam postingannya bahwa ada banyak alasan untuk menerapkan langkah tarif ini, termasuk bahwa Venezuela "secara sengaja dan tidak jujur" mengirim sejumlah besar kriminal ke Amerika Serikat.
Trump sering menggunakan tarif sebagai alat tekanan untuk menangani sengketa dagang atau hubungan internasional yang tegang. Tindakan tarif ini pada minyak dan gas Venezuela akan memberikan pukulan besar bagi ekonomi Venezuela, karena ekspor minyak menyumbang lebih dari 80% dari total ekspornya. Amerika Serikat juga merupakan salah satu tujuan energi Venezuela. Menurut data dari lembaga riset pasar, pada tahun 2024, ekspor minyak mentah Venezuela ke Amerika Serikat sekitar 233.000 barel per hari.
Tindakan tarif Trump telah menarik perhatian dan kekhawatiran luas dari masyarakat internasional. Langkah-langkah ini dapat memiliki dampak mendalam pada ekonomi global dan memperburuk ketegangan dalam perdagangan internasional.